gorontalo.tribratanews.com -Polda Gorontalo melalui Direktorat Samapta secara rutin menggelar kegiatan Patroli Presisi di sekitaran Kota Gorontalo. Kegiatan ini dipimpin oleh Ipda Tony Ali bersama 10 personel yang terlibat, sesuai dengan Nomor : Sprin/1279/XII/2023/Dit Samapta. Kamis, (12/01/2024) dari pukul 20.00 hingga 03.00 Wita
Adapun Rute patroli presisi dimulai dari Mako Polda Gorontalo menuju Buladu, Kecamatan Kota Barat Kabupaten Gorontalo, Limba U2 Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo, Iloheluma Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, Bulotada Timur Kecamatan Kota Sipatana Kota Gorontalo, hingga Bulila Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.
Dalam kegiatan Patroli, Ipda Tony Ali mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan patroli, timnya menanyakan kepada pemuda-pemuda yang sedang nongkrong mengenai gangguan kamtibmas pada malam itu. Namun masyarakat menyampaikan bahwa situasi dan kondisi aman tanpa adanya gangguan kamtibmas.
Kemudian tim patroli KRYD menghimbau para pemuda tersebut untuk tidak mengonsumsi miras dan menghindari tindakan yang dapat memicu gangguan kamtibmas dan mengarah ketindak pidana. Khususnya kepada pengguna kendaraan R2 dan R4, tim menekankan pentingnya berkendara dalam keadaan sadar tanpa pengaruh alkohol.
“Pada pelaksanaannya kami memberikan himbauan kepada masyarakat yang beraktivitas di malam hari agar tidak melakukan tindakan asusila dan mengingatkan masyarakat agar tidak terlibat dalam kegiatan Balap Liar yang dapat membahayakan diri sendiri dan mengganggu ketenangan masyarakat yang sedang beristirahat di malam hari,”ungkapnya
Selain itu, Ipda Tony bersama pihaknya juga melakukan patroli ke kantor KPU dan Bawaslu Gorontalo serta memeriksa situasi kamtibmas sebagai antisipasi menjelang pemilu 2024.
“Patroli ini tidak hanya berfokus pada kondusifitas dan menyampaikan pesan Kamtibmas saja, tetapi kami juga melaksanakan patroli ke kantor KPU/Bawaslu untuk memastikan setuasi menjelang pemilu 2024 aman dan terkendali, kemudian mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menyaring informasi demi menghindari berita hoax di media sosial seperti konten berupa tulisan, foto dan video yang dapat mengganggu proses penyelenggaraan serta pemilu dan merusak kerukanan dan tatanan masyarakat,” jelas Tony
Randi
