gorontalo.tribratanews.com.- Polda Gorontalo, Menjelang Tradisi lebaran Ketupat diwilayah Kabupaten Gorontalo, Personel Ops ketupat otanaha 2022 Melaksanakan Apel Gabungan bersama TNI dan Stakeholder lainnya yang dilaksanakan di lapangan apel Polres Gorontalo. Minggu (08/05)
Pelaksanaan operasi Ketupat 2022 atau pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1443 H telah di laksanakan oleh Kepolisian Republik Indonesia yang ada di seluruh Indonesia, namun di Provinsi Gorontalo khususnya Kepolisian Daerah Gorontalo masih melaksanakan pengamanan karena ada hal menarik yang puncak perayaan lebaran belum selesai sampai disitu saja.
Perayaan Hari Raya Ketupat ini adalah tradisi bagi masyarakat Gorontalo khususnya di Kabupaten Gorontalo, dimana seluruh masyarakat datang bertamu dan makan dirumah-rumah warga Jaton disepanjang jalur wilayah Kabupaten Gorontalo
Tetapi tahun ini berbeda, Pemerintah Kabupaten Gorontalo tidak mengizinkan segala bentuk kegiatan maupun acara yang menimbulkan keramaian masyarakat, dan hanya memperbolehkan perayaan lebaran ketupat dilaksanakan di rumah masing-masing dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Dalam hal ini Polda Gorontalo melibatkan seluruh personel baik yang dikesatuan maupun di kewilayahan untuk melakukan pengamanan secara menyeluruh dipersimpangan jalan dan membuat jalur alternatif agar masyarakat yang melewati jalur untuk merayakan lebaran ketupat tidak terkendala macet.
Unsur Kepolisian bersama stakeholder lainnya masih on fire untuk melaksanakan pengamanan Lebaran Ketupat yang setiap tahun rutin dilaksanakan oleh masyarakat Gorontalo yakni masyarakat Jawa Tondano (Jaton) yang berada di kabupaten Gorontalo, Kampung Jawa, Isimu maupun di kabupaten-kabupaten lainnya yang keturunan Jawa-Tondano (Jaton).
Dalam kesempatannya Kapolres Gorontalo Akbp. Ahmad Pardomuan, SIK., MH mengatakan alur jalan yang akan dilewati pada ketupat nanti diatur sebisa dan semaksimal mungkin agar kemacetan parah yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya tidak terjadi lagi di tahun ini.
”Jalur perayaan lebaran ketupat yang akan dilewati akan kita amankan, setiap 1 kilometer harus ada personel yang standby di jalanan untuk menertibkan masyarakat supaya tidak memarkir kendaraannya di sembarang tempat dan kita pakaikan tanda arah jalan. Artinya, ada tanda arah jalan ke wilayah yang ingin mereka kunjungi, jadi hanya lewat situ tidak lagi lewat di wilayah lain. Jadi nanti kenderaan akan bergerak sesuai arah tujuannya,” ucap Ahmad.
Penulis : Birri
Editor : Jenry
Publish : karim
