gorontalo.tribratanews.com -Polda Gorontalo, Aksi Unjuk rasa damai dari aliansi gerekan mahasiswa dan pemuda pemerhati lingkungan depan Mapolda Gorontalo terkait tambang ilegal di Pohuwato, Rabu (21/09/2022)
Adapun dalam tuntutan aksi unjuk rasa tersebut aliansi mahasiswa dan pemuda pemerhati lingkungan meminta untuk menangkap, adili dan proses pengguna alat berat di tambang ilegal pohuwato dan meminta Kapolda Gorontalo usut tuntas keterlibatan aparat penegakan hukum, Polri, TNI, Kejaksaan dan lainnya.
Selain itu massa aksi juga meminta Polda Gorontalo membuka informasi hasil penegakan hukum di tambang pohuwato, sesuai dengan undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi hadapan publik serta meminta Kapolda untuk berstetmen bahwa jika ada anggota Kepolisian yang terlibat di tambang ilegal pohuwato akan di tindak tegas hingga proses pemecatan dan dipenjarakan.
“Telah terjadi ketimpangan di Provinsi Gorontalo, hari ini kami menyampaikan aspirasi terkait penggunaan alat berat yang ada di Kabupaten Pohuwato dan hari ini tidak mampu untuk mengusut tuntas kasus ini. Kami juga kecewa dengan ketimpangan terjadi di bumi panua karena masi ada proses penegakan hukum yang tidak sempurna, jangan sampai ada keterlibatan aparat penegakan hukum itu sendiri dalam pertambangan ilegal di pohuwato agar alat berat tersebut bisa beroperasi,” ungkap salasatu korlap Rahmat Patingki dalam orasinya
Beberapa saat berjalannya aksi unjuk rasa damai tersebut, perwakilan dari masa aksi diterima oleh Ka SPKT Polda Gorontalo Akbp Sahrul, S.H.,
Akbp Sahrul menyampaikan bahwa terkait dengan beberapa point yang telah disampaikan oleh masa aksi, kami akan menyampaikan langsung kepada pimpinan yaitu Kapolda Gorontalo terkait dengan tuntunan tersebut, Kapolda punya komitmen bahwa tidak ada anggota yang terlibat lagi dalam hal perkeliruan.
“Kapolda juga punya komitmen bahwa tidak ada anggota yang terlibat lagi dalam hal perkeliruan, jika terdapat bukti silahkan di laporkan, kami akan memproses langsung,” tegas Akbp Sahrul
Sebelumnya Sahrul juga mengungkapkan bahwa tanggung jawabnya adalah menerima dan meneruskan apa yang di adukan oleh masyarakat. “Dan saya yakin dan percaya pimpinan akan bertindak tegas terkait pertambangan ilegal di Kabupaten Pohuwato,”tuturnya
Adapun tanggapan dari perwakilan massa aksi Rahman Patingki mengucapkan terima kasih kepada perwakilan Polda Gorontalo yang telah menerima massa aksi dan menerima laporan atau tuntutan massa aksi. Dan berkomitmen akan kembali dengan massa aksi yang lebih besar jika tidak ada realisasi dari tuntutan mereka.
Penulis : Randi
Editor : Jenry
publish : Randi
