gorontalo.tribratanews.com – Polda Gorontalo kembali melaksanakan Operasi Patuh Otanaha 2024 dengan tujuan utama meningkatkan ketertiban, keselamatan, dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas. Operasi ini berlangsung dari 15 hingga 28 Juli 2024, melibatkan seluruh jajaran Polda Gorontalo dan Polres di bawahnya.
Operasi Patuh Otanaha 2024 berfokus pada penegakan aturan lalu lintas yang sering dilanggar oleh pengendara. Beberapa pelanggaran yang menjadi perhatian utama antara lain penggunaan helm, sabuk pengaman, penggunaan telepon genggam saat berkendara, serta kendaraan yang tidak memenuhi standar teknis seperti penggunaan TNKB yang tidak sesuai dan lampu strobo pada mobil pribadi.
Dijelaskan Direktur Lalu Lintas Polda Gorontalo Kombes Pol Mariochristy P.S Siregar, S.I.K M.H., Salah satu pelanggaran yang banyak ditemukan adalah penggunaan knalpot brong pada sepeda motor dan mobil. Knalpot brong, yang menghasilkan suara bising melebihi batas wajar, tidak hanya mengganggu ketenangan masyarakat tetapi juga melanggar peraturan lalu lintas.
“Selama Operasi Patuh Otanaha 2024, kami masih menemukan banyak kendaraan yang menggunakan knalpot brong. Hal ini sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat,” ujar Kasat Lantas Polda Gorontalo, AKBP Heri Kurniawan, S.H., M.H.
Petugas lalu lintas Polda Gorontalo melakukan penindakan tegas terhadap pengendara yang melanggar aturan. Pengendara yang kedapatan menggunakan knalpot brong, lampu strobo pada mobil pribadi, atau tidak menggunakan helm dan sabuk pengaman, dikenakan sanksi tilang. Selain itu, knalpot brong yang disita langsung diganti dengan knalpot standar oleh petugas.
“Kami melakukan penindakan tegas dengan menilang pengendara yang melanggar dan menyita knalpot brong. Tindakan ini sebagai bentuk komitmen kami untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan di jalan raya,” tegasnya.
Selain penindakan, Polda Gorontalo juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi aturan lalu lintas. Petugas memberikan pemahaman kepada pengendara tentang dampak negatif dari pelanggaran lalu lintas, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Kami berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa kepatuhan terhadap aturan lalu lintas adalah untuk keselamatan bersama. Kami harap masyarakat bisa lebih sadar dan patuh terhadap aturan yang ada,” katanya.
