gorontalo.tribratanews.com– Polda Gorontalo, 09 September 2024 – Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo periode 2024-2029 yang berlangsung di Gedung DPRD Provinsi Gorontalo diwarnai aksi unjuk rasa oleh sekelompok mahasiswa. Mereka menyampaikan aspirasi terkait berbagai isu daerah, seperti transparansi anggaran dan kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat.
Aksi unjuk rasa ini berlangsung di depan gedung DPRD dengan pengawalan ketat dari personel Dit Samapta Polda Gorontalo. Pengamanan dipimpin langsung oleh Direktur Samapta, Kombes Pol. Moh. Zamroni, SIK, yang memastikan aksi berjalan dengan tertib dan aman. Para pengunjuk rasa membawa spanduk dan poster, serta berorasi menuntut para wakil rakyat yang baru dilantik untuk lebih memperhatikan kepentingan rakyat kecil.
“Kami memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya, tetapi kami juga bertanggung jawab untuk memastikan kegiatan pelantikan berlangsung aman dan tertib,” ujar Kombes Pol. Moh. Zamroni. Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian telah mempersiapkan personel dengan baik, sehingga aksi unjuk rasa dapat dikelola tanpa insiden yang tidak diinginkan.
Dit Samapta Polda Gorontalo menurunkan ratusan personel untuk mengamankan jalannya pelantikan dan menjaga suasana tetap kondusif. Mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi ini, meskipun berunjuk rasa dengan semangat tinggi, tetap menjaga jalannya aksi dengan damai. Mereka berharap agar para anggota DPRD yang baru dilantik bisa menepati janji-janji kampanye dan berkomitmen memperjuangkan aspirasi rakyat.
Setelah beberapa jam melakukan aksi, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan aspirasi mereka kepada perwakilan dari DPRD Provinsi Gorontalo. Kombes Pol. Moh. Zamroni menyampaikan apresiasinya atas sikap kooperatif para mahasiswa serta seluruh pihak yang telah menjaga situasi tetap aman.
Acara pelantikan anggota DPRD Provinsi Gorontalo pun dapat berlangsung dengan lancar meskipun diwarnai aksi unjuk rasa. Sinergi antara aparat kepolisian dan mahasiswa dalam menjaga ketertiban menjadi contoh bagaimana demokrasi dapat berjalan dengan damai di Provinsi Gorontalo.
Birri abdullah
